Hari senin, seperti biasa aku berangkat ke Gresik naik bus dari Babat. Saat aku naik bus hanya tersisa dua kursi yang kosong. Satu di bangku tiga di bagian tengah dan yang satu adalah kursi yang paling belakang. Aku lebih suka dengan kursi yang belakang lalu aku memilih duduk di sana.
Ternyata bapak yang duduk di sebelah kanan dan kiriku merokok. Aku sebagai perempuan tidak suka dengan asap rokok karena bisa membuat kulit wajahku tidak baik dan aku juga tidak suka dengan baunya. Aku meminta dengan baik pada bapak di sebelah kananku. “Nyuwun sewu Pak, kulo mboten kiat rokok. Kulo supe mboten beto sapu tangan (Mohon maaf Pak, saya tidak kuat rokok. Saya lupa bawa sapu tangan)” kataku sambil tersenyum padanya. Bapak itu lalu menurunkan tangannya untuk menyembunyikan rokok. Namun kulihat raut wajahnya sangat tidak ikhlas.
Lalu mengatakan hal yang sama pada bapak yang di sebelah kiriku. Tapi apa yang terjadi? Dia justru menyuruhku pindah. Benar-benar menyebalkan! Huaaaa. Dia juga mengomel tidak karu-karuan. Keterlaluan sekali bukan?
Di sini bukan masalah halal dan haram merokok seperti yang sering dibicarakan orang, di sini hanya masalah penempatan diri. Bapakku juga seorang perokok berat, tapi beliau tidak pernah merokok di tempat umum. Apalagi di bus yang sempit dan sirkulasi udara yang terbatas. Huhf betapa menyebalkannya !
I am Dyah Sujiati, delightful girl (InsyaAllah)
Author :
Member of WARGA SERUJI
-
Baru Saja Terbit
Nyari Apa?
Categories
Archives
Usai Dibaca
Yang Habis Komen
- Lintang_fajar on Pusing
- Dyah Sujiati on Pusing
- Lintang_fajar on Pusing
Seruji – Kantor Berita Umat
- Polisi Temukan 2 Botol Yang Diduga Milik Korban Tewas Miras Oplosan Dewan Alvian
- Polisi Menangkap Pengedar Tramadol 1.000 Butir SU01
- Kembali Miras Oplosan Makan Korban, Kali Ini di Surabaya Dewan Alvian
- Polisi Menangkap Lima Pelajar Pekanbaru Pesta Narkoba SU01
- Persija Ingin Akhiri Penyisihan AFC Dengan Kemenangan SU01
You May See
Twitter @dyahsuji
My Tweets
Advertisements
sing sabar nggih nduk 😮
kalau ingat tu jadi gondok tau mbak. nyesel. soalnya aku langsung pindah, gak komen apa2, padahal di hati tu mau bilang, bahwa ini tempat umum, bukan bis punya dia, hufh
yg bisa ngingetin orang tua sprti itu adl orang yg lbh tua dri dia
ye ye ye, -sambil manyun-
nyuwun sewu Pak, boten usah repot bagi-bagi, kagem panjenengan kemawon keluk-ipun…. hahahahaa
hahaha, sambil bawa plastik gede biar dipake jadi ‘beluk’nya kagak nyebar gitu ya, haha