Tulisan ini saya rasa tak akan memberi manfaat bagi Anda. Jadi Anda tak perlu berekspektasi apapun dari tulisan ini. Lalu kenapa saya menulisnya? Yeah, nyampah di blog sendiri, tak masalah kan? (berarti saya telah ingkar janji 😛 ) Ini adalah salah satu masa lalu saya yang bisa dibilang : kelam.
Sekitar semester V kuliah, ada mata kuliah yang namanya geometri. Jujur, saya tidak menyukainya. Satu semester hanya memperdebatkan soal keberadaan titik dan garis. Saya merasa dipermainkan oleh teori yang tak kunjung saya mengerti. (?) Dan karena minat yang rendah pula, rasanya saya semakin jauh dari mata kuliah tersebut. Tapi ada satu hal yang membuat saya senang. Yaitu kenyataan bahwa sebagian besar teman sekelas saya yang juga tidak menyukai geometri. (?)
Sampai tiba saat ujian akhir semester. Ketika itu kebetulan sekali, sangat kebetulan. Apa yang baru saja saya baca ternyata menjadi soal ujian. Hanya berubah variabel saja. Saya termasuk mahasiswa yang belajar menggunakan metode SKS a-k-a Sistem Kebut Semalam. Dan saya lebih kreatif lagi. SKS menjadi Sistem Kebut Sejam-sebelum-ujian. Jadilah apa yang baru saja saya baca masih teringat. Metode saya lebih ampuh, bukan? (?) Alhasil, saya menyelesaikan ujian paling cepat dan keluar dengan muka cerah bercahaya. (?)
Hingga tiba saatnya nilai geometri keluar. Waktu itu saya sudah mudik. Sebelum saya sempat meminta tolong salah seorang teman untuk melihatkan nilai geometri saya, rupanya dia telah berbaik hati memberi tahu saya lebih dahulu. Bukan karena dia teringat pada saya yang sudah mudik, namun karena kehebohan yang muncul di lembar nilai yang ditempel itu. Hanya ada satu orang yang mendapat nilai A, tiga atau empat mendapat nilai B, dan sisanya sebagian besar adalah C.
Lebih heboh lagi, karena nilai A itu atas NIM (Nomer Induk Mahasiswa) H1B006043 yang mana itu atas nama Dyah Sujiati. Semua yang ada di depan pengumuman itu geger dan tentu saja keberatan. Haha. Tak lama, sms yang membahagiakan itu pun segera tiba. Sementara saya sendiri tak begitu yakin dengan hal itu. Yang saya yakini : pasti ada yang tidak beres.
Dan ketika saya sudah kembali ke kampus, hal yang saya utamakan adalah memastikan papan pengumuman. Dan kebenaran pun akhirnya terungkap : Nilai A geometri atas NIM H1B006034. Milik seorang gadis yang telah mudik ke Palembang. Sehingga dia tak sempat meluruskan fitnah yang menimpa nilainya! Ahaha!
Lalu, nilai apakah gerangan yang diperoleh NIM …043? 😀
Cheers ^___^
Dyah Sujiati
ini yang namanya pamcol (?)
pamer colongan (?)
bukan begitu? (?)
Oh tidaaak!
Itu yang dapat A kan 034, pak. Bukan 043 👿
Berarti memang bukan pamcol. (?)
Terjadi kesalahan pandangan mata. (?)