Gadis Desember

Bagi saya, Desember adalah salah satu kata yang berkesan. Bagaimana tidak, wong saya lahir bulan Desember! Huahaha. Tapi bukan karena itu sih sebenarnya. Tapi ini lebih dikarenakan empat Desember berturut turut saya selalu mbolang! Uhuy!

Desember 2012 saya naik Panderman dan Kawah Ijen.

Desember 2013 mbolang di Brebes.

Dan Desember 2014 mbolang di Semarang-Solo-Jepara (insyaAllah).

🙂

Mbolang ke Semarang dimulai tanggal 25 Desember. Saya bersama Mbak May. Saya dari Jatim naik bus dan Mbak May dari Purwokerto naik kereta. Mbak May tiba di stasiun Poncol masih jam 9 pagi. Sedang saya baru sampai terminal Terboyo jam setengah 11 lebih. Kami bertemu di Terminal Terboyo.

Awalnya kami berniat menginap di penginapan murah-murah dekat terminal. Sebab dari sekian teman yang kami hubungi tidak bisa memberi tumpangan menginap. Ternyata detik detik terakhir saya sampai terminal, Mbak May baru diSMS temannya teman kuliah kami dulu. Akhirnya kami akan menginap di kost temannya teman kami.

Lokasi kost teman itu ada di setelah terminal Terboyo jika dari arah Purwokerto. Seharusnya dari gerbang terminal kami jalan ke kiri. Tapi dengan PD-nya kami malah jalan ke kanan. Karena saya berasal dari arah yang berlawanan dengan Purwokerto! Setelah berjalan cukup jauh kami baru sadar!

Jarak dari ‘gerbang’ terminal Terboyo dengan gerbang perumahan tempat kami akan menginap hanya sepelemparan batu saja. Karena kami sudah capek berjalan, maka kami naik bis. Di dalam bis, kami dijelaskan oleh seorang nenek-nenek kalau tempat yang kami tuju itu sangat dekat, sehingga sebaiknya kami jalan kaki. Kami belum bisa membuat keputusan. Dan karena bis tidak segera jalan sehingga kelelahan kami sudah hilang, maka kami putuskan untuk jalan saja! Huahaha. Jadi di bis numpang duduk doank 😀

Setelah banyak hal yang terjadi walau dalam waktu singkat, yang tak mungkin saya ceritakan, kami memutuskan untuk pergi ke Wisata Penggaron. Dan ternyata kami salah naik bis! Duh!

Akhirnya kami berubah haluan. Kami turun di Tembelang. Lalu kami mencari tempat yang tinggi untuk menikmati sore dan malam dengan kelap kelip kota. Setelah mengalami beberapa kegejean yang nyata, akhirnya kami memutuskan untuk ke sebuah restoran yang memfasilitasi pemandangan yang kami mau.

Sayangnya, restoran itu sudah dipesan. Dengan sedikit merayu, kami dapat tempat duduk.

Kami beli es krim. Semua itu demi melihat kelap kelip kota. Dan Anda tahu itu jam berapa? Itu baru jam 4 sore! Sehingga kami duduk di situ hampir 3 jam! Dan dengan perasaan ketar ketir takut diusir! Huahaha!

Setelah itu kami ke kota sambil mencari makan. Terakhir kami pulang itu naik angkot dengan supir yang sangat seram. Fffh ini juga menjadi hal yang mengesankan! 😀 Karena dalam pembolangan ini yang penting happy! Dan kami menikmati setiap waktu terlewati beserta risikonya. Haha! *\(^_^)/*

[to be continue]

Penting! : model foto Mbak May dan yang moto Dyah

cheers ^_^
Dyah Sujiati