Kalau misal tiba-tiba ada seseorang yang mengatakan baik secara lisan maupun tulisan kepada Anda kalimat yang menjadi judul tulisan geje ini, kira-kira bagaimana reaksi Anda?
Jawabannya bisa beda-beda yang jelas. Bergantung dari banyak variabel. Ya kan? *ngelindur*
Jadi begini. Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seseorang. Sebut saja namanya Mr. H. Dia sedang meminta fotonya yang saya jepret. Foto itu adalah fotonya dengan atasannya jaman baheula. Katanya, ada satu penyesalan setiap kali bertemu atasannya itu. Sebab dulu saat ia menikah, ia tak mengundang atasannya tersebut. Alasannya adalah karena dia tidak menikah dengan orang yang saat itu menjadi pacarnya.
Nah, kisah pernikahan dengan istrinya justru sangat berkesan. Tau kenapa? Tentu tidak kalau belum kutulis. 😂
Tahun 1997 (kalau tidak salah ingat) mereka pernah terlibat dalam sebuah pekerjaan. Lalu mereka tak pernah bertemu sampai tahun 2002 baru bertemu lagi. Baru beberapa kali ketemu, entah mendapat wangsit keberanian dari mana, Mr. H langsung bilang, “Kalau saya mengajakmu menikah, bagaimana?”
Dan jawaban calon istrinya waktu itu tidak terduga. “Kalau serius, ya mau!”
Cincai! Mereka menikah tak lama setelah itu. Dan sekarang telah memiliki tiga anak.
Sebenarnya tadi rencanaku menulis tentang keberkahan pernikahan yang tidak didahului pacaran. Tapi sekarang lupak. Ahaha. Ya sudah lah saya akhiri di sini saja tulisan kali ini. Itung-itung biar blog saya ada isinya. Nggak dekil berdebu. Habis saya binung mau nulis yang apa dulu. *alasan* 😂
Bahkan tulisan ini sebetulnya ada maksud tersembunyi. *ApaanCobak? MulaiKumat* Maksudnya adalah untuk memecahkan angka 0 postingan di bulan Maret. Biar yang main kemari tau bahwa lapak ini masih ada yang urus. Pengurusnya Alhamdulillah masih ada. 😛 😂😂😂
cheers ^_^
Dyah Sujiati
Maksud tersembunyinya…. Minta dilamar?
aduh si abang yg satu ini asal jeplak aja yah, bisik bisik aja ngomongnya
Lho… Saya nggak bersuara koq. Knp bisa dengar? 😀
bah iyah yah, itu barusan suara siapa ? klo gitu jangan tersurat gitu komennya
Kalo soal beginian mah jangan pake bahasa kiasan. Biar nggak salah tanggap. Contohnya seperti cerita di atas…. To the point… Jadi jawabnya juga to the point
kalau nikah undang aku dyah