Ini adalah cerita beberapa hari yang lalu namun baru ingat dan sempat untuk menulisnya. Waktu itu saya, Dina, Mbak Ilma, dan Mbak Fenti pergi bersama. Kalau tidak salah, hari itu tanggal 14 Februari. Jadi banyak sekali iklan coklat bermunculan di tivi, radio, maupun koran, selebaran bahkan di spanduk-spanduk di pinggir jalan. Iklan itu cukup menggoda bagi kami yang hobi memakan coklat. Akhirnya kami pun memutuskan membeli es krim rasa coklat. Hmmm mantab!
Kami berhenti di sebuah minimarket. Tentu saja dia menjual es krim. Tapi sayang, beribu sayang, minimarket itu hanya menjual es krim merek Walls. Bagi teman-teman saya itu tidak masalah. Mereka membeli produk es krim yang sedang sangat ngetop sekarang dan harganya jelas mahal. Saya sebenarnya sangat tergoda dan ingin sekali membelinya. Tapi saya tidak tegaaa. Sungguh!
Bagaimana saya bisa memakan es krim coklat yang lezat, sementara dari uang yang saya pakai membelinya itu, sebagian digunakan menjadi tambahan untuk membuat senjata yang digunakan membunuh saudara saya sendiri? Begitulah yang ada di pikiran saya.
Walls adalah salah satu produk boikot milik Yahudi. Yang karenanya, sebagian keuntungan dari penjualan produk boikot itu digunakan untuk modal persenjataan dan logistik lainnya yang digunakan untuk menjajah Palestina. Meski hanya sedikit, katakanlah 0,001% dari Rp 10.000 adalah Rp 0,1. Itu dari sebuah produk. Jika saya membeli satu setiap hari, maka satu tahun sebanyak Rp 36,5. Tinggal hitung saja di dunia ini ada berapa banyak orang dan sehari membeli berapa produk. Itulah gambaran kasarnya.
Iya, meski saya hanya memberikan 0,0000000000x Rupiah untuk hal tersebut yang mungkin itu tidak berarti apa-apa. Akan tetapi, jika saya tetap membeli produk-produk boikot lalu semuanya diakumulasi, bisa menjadi harga untuk sebutir peluru yang bisa merengut satu nyawa saudara saya di sana.
Yah, tidaklah melihat seberapa kecilnya apa yang diperbuat.
Jadi setidaknya, ini lah yang bisa saya lakukan karena saya belum bisa melakukan apa pun. Yaitu sebisa mungkin saya mengindari produk-produk boikot milik Yahudi. Imposible untuk semua produk, tapi semaksimal bisa saja. Awalnya berat memang, tapi lama-lama saya terbiasa juga. Justru, ketika saya memakainya, saya harus melawan hati saya sendiri. Apakah saya tega?
Melihat teman-teman saya memakan es krim, saya sempat menelan ludah. Lepas kerja saya langsung meluncur ke minimarket lain yang menjual es krim selain Walls. Alhamdulillah dapat yang coklatnya tebal seperti yang dibeli teman-teman saya tadi. Lalu saya membeli gado-gado untuk makan malam. Sambil menunggu penjual meraciknya, saya menikmati es krim yang baru saya beli. Hmmmm, rasanya jauuuuh lebih nikmat!
*sebagai referensi bisa melihat gambar ini dan membaca di sini
sepakat!
Hooo iki sing maksud takon kui y? Hehe penggantine lebih enak y Alhamdulillaaah
🙂
Iya, tapi tetep ora nemu, dadi ora sida ana gambare -.-Hu-um, Alhamdulillah. Nikmat dan tanpa rasa bersalah ^^
Jenenge be wis wall’s. Is it just the same with jericho wall in Israel? I dunno, they love symbol, anagram, puzzle, etc
Ya thats right, they love symbol, anagram, puzzle, etc !
sebenarnya ga hanya itu, dari produk electronik semacam hape juga termasuk.. ada yang bilang hape nokijo juga begitu, ga tau untuk hape yang lain, mending beli hape yang keluaran asia aja kali ya? ..katanya komputer juga ada…tapi memang ga bisa hindari sih, sudah masuk ke dalam kehidupan kita..
Bentul, untuk hp and komputer.Kalau masih ada alternatif lain, mending pakai yang lain. dan memang susah menghindari semua produk. jadi ya semaksimal bisa dihindari, dicoba saja ^^
Facebook jg termasuk loh 🙂 main fesbuk ga?
Ehehe, aku nggak punya :)Aku pernah nulis ini http://onezonemine.multiply.com/journal/item/53/Lagi-Lagi_Soal_Facebook
kalau yang bisa dihindari ya dihindari, kl yang bisa dimanfaatkan ya dimanfaatkan ^^
Ehehe, dan tetap pakai kaidah yang utama itu bahwa menghindari mudhorot lebih diutamakan dari pada mencari manfaat ^^
Last time I checked, Wall’s is a United Kingdom-originated food brand. It has nothing to do with Israel.
It has nothing to do with Israel. –> Really Sir?Wih asyik nieh :))May you give me the link? I want too…Bcause i really like ice cream and chocolate :))
Wall’s operates in China, Hong Kong, India, Indonesia, Austria, Jordan, Lebanon, Malaysia, Maldives, Mauritius, Pakistan, Portugal, Philippines, Qatar, Saudi Arabia, Spain, Singapore, Sri Lanka, Thailand, United Arab Emirates and Vietnam.Do you think the Pakistani would allow Wall’s to operate in Pakistan if it supported Israel?
Wooo, ye they will never#asiiiikkk :)And i have been looking for that logo at boikot products, and its none 😀
Wall’s sudah masuk grupny UNILEVER. So, otomts trmsuk grupny Yahudi